Tim Pengelola Pengkaderan

  • Muhammad Irfan Kamaruddin
  • Purnamasari Natsir
  • Rinda
  • Irvan Wahyu Jatmiko

Jumat, 22 Agustus 2008

Masa Penyambutan Mahasiswa Baru KEMA FK UNHAS


Masa Penyambutan Mahasiswa Baru KEMA FK UNHAS merupakan sebuah tahap awal dalam proses pengkaderan dan pada proses-proses kemahasiswaan yang terdapat di dalam tubuh KEMA FK UNHAS. Tak kenal maka tak sayang, istilah ini merupakan sebuah istilah yang cukup familiar bagi kita semua. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa sebuah proses yang panjang berawal dari sebuah perkenalan. Keberhasilan ataupun kegagalan kita dalam menjalani sebuah proses, tidak lepas dari seberapa jauh kita mengenal proses tersebut ataupun seberapa luas pengetahuan kita tentang proses tersebut dan akhirnya akan berujung pada sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik, seberapa sadarkah kita dalam menjalani proses tersebut.

Masa Penyambutan Mahasiswa Baru KEMA FK UNHAS, merupakan sebuah tahap awal dari seluruh rangkaian proses kemahasiswaa secara umum maupun proses pengkaderan secara khusus. Mengapa kita berlembaga hingga mengapa kita butuh sebuah kegiatan pengkaderan mungkin sudah tidak perlu lagi kita jabarkan secara terperinci disini. Sekarang ini, kita lebih dihadapkan pada sebuah rangkaian kompleks masalah yang dipengaruhi oleh banyak factor eksternal maupun internal, sehingga kita sadari secara jelas bahwa minat mahasiswa dalam berlembaga kian hari kian merosot. Proses pengkaderan yang tiap tahun disusun serta diformulasikan sedemikian rupa nampaknya masih memiliki banyak kekurangan di dalamnya, entah dari segi konsep maupun praktis di lapangan.

Setelah sedikit banyak mempelajari serta melihat perkembangan yang ada dari hasil-hasil proses pengkaderan 2 tahun terakhir, disadari tedapat sebuah fenomena dimana prosesi pengkaderan hanya menjadi sebuah bagian yang wajib dilalap habis oleh setiap mahasiswa baru, terutama pada tingkatan pengkaderan awal. Terlebih lagi dengan pemberian jatah 1 SKS bagi proses kelembagaan seorang mahasiswa FK UNHAS, nampaknya tidak berjalan sesuai dengan maksud diberlakukannnya peraturan tersebut. Sialnya, ini malah menjadi boomerang bagi kehidupan lembaga itu sendiri karena pada akhirnya, orang-orang berbondong-bondong mengikuti kegiatan pengkaderan, sebagian besar hanya untuk memperoleh nilai 1 SKS itu tanpa pemahaman yang mendalam mengenai proses yang mereka jalani. Padahal, bagi beberapa mahasiswa yang betul-betul merasakan manfaat dari kehidupan berlembaga, seluruh proses yang mereka jalani, jauh lebih berarti dibandingkan penghargaan senilai 1 SKS yang diberikan. Sehingga pada akhirnya, hanya sebagian kecil saja mahasiswa yang benar-benar memperoleh manfaat dari kehidupan kelembagaan.

Masa penyambutan mahasiswa baru merupakan sebuah momentum yang secara kasat mata mungkin cukup terlihat seremonial selama ini, namun peran dari masa penyambutan ini cukup penting dalam efektifitas pelaksanaan kegiatan kelembagaan pada umumnya maupun kegiatan pengkaderan secara khusus. Masa penyambutan secara essensial adalah sebuah tahap perkenalan awal dari mahasiswa baru terhadap seluruh entitas yang ada di kampus, bukan hanya dari segi kelembagaan mahasiswa tapi juga hal-hal yang terkait dengan kehidupan kampus. Pengenalan ini, juga bukan hanya bersifat pengenalan fisik tetapi juga pengenalan nilai-nilai yang ada.

Masa penyambutan ataupun tahap perkenalan atau yang lebih akrab kita dengar dengan istilah sosialisasi almamater pada beberapa tahun terakhir sebenarnya setelah dipelajari lebih jauh, dinilai sedikit melenceng dari esensi terhadap masa penyambutan, perkenalan ataupun sosialisasi itu sendiri. Masa penyambutan seharusnya bisa lebih menjamin berjalannya proses pengkaderan yang efektif dengan pemahaman secara holistik terhadap seluruh entitas yang ada. Masa penyambutan, perkenalan ataupun sosialisasi seharusnya murni bersifat sosialisasi ataupun perkenalan terhadap seluruh entitas yang ada kepada mahasiswa baru agar mereka betul-betul kenal serta paham terhadap apa yang ada dalam lingkungan baru mereka. Masa awal ini juga seharusnya tidak berisi sebuah rangkaian kegiatan doktrinisasi maupun internalisasi yang tersusun secara sistematis, hal seperti ini semestinya diberikan pada tahap pengkaderan selanjtnya yakni masa pembinaan.

Kualitas serta efektifitas dari kegiatan-kegiatan kelembagaan selanjutnya akan ditentukan pada tahap awal ini. Tahap awal ini merupakan sebuah pengantar bagi mahasiswa baru mengenai gambaran umum dunia kampus seperti apa. Setelah mereka mengenali serta memahami seluruh entitas yang ada, mereka dapat dengan kesadaran penuh mengikuti proses-proses yang ada selanjutnya tanpa pengetahuan yang kurang mengenai proses yang mereka jalani.

Masa penyambutan, perkenalan ataupun sosialisasi hendaknya diisi dengan pengenalan mahasiswa baru tentang fakultasnya, kehidupan akademik yang ada serta perangkat-perangkat pemerintahan di dalamanya termasuk juga infrastruktur serta beberapa nilai yang ada. Setelah itu masuk kepada pengenalan terhadap lembaga, terhadap KEMA FK UNHAS terutama mengenai AD/ART KEMA FK UNHAS, perangkat-perangkat yang ada di dalamnya serta nilai-nilai kemahasiswaan yang mendasar. Sebagai sebuah suplemen yang cukup penting, pengenalan mengenai pengkaderan, harus secara dini disosialisasikan kepada Mahasiswa Baru, mengingat bahwa proses pengkaderan merupakan tulang punggung dari lembaga untuk tetap mempertahankan eksistensinya, serta kegiatan ini yang akan banyak digeluti oleh mahasiswa baru pada awal mereka melangkah kedalam dunia kemahasiswaan.

Masa penyambutan, perkenalan ataupun sosialisasi ini diharapkan mampu menjadi pengantar yang cukup baik dalam memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru mengenai lingkungan tempat mereka berada sekarang, bagaimana mereka menyikapinya serta apa yang mereka butuhkan kedepannya sebagai seorang mahasiswa.

Tidak ada komentar: